KIAMAT SUDAH TERJADI !!
Hal ini memang terdengar aneh bahkan tak masuk akal, karena saya pun yang memiliki keterbatasan dalam menggali ilmu fisika mencoba menggunakan intuisi dan keyakinan saya dalam memahami artikel ini. Sebelumnya, artikel ini dimuat dilaman https://kanzunqalam.com/2010/12/24/teori-hawkingperjalanan- isra-rasulullah/ [1]. Namun disini saya mencoba untuk sedikit mengedit beberapa artikel yang sudah dituliskan sebelumnya.
Kita sebagai umat Islam pasti mengetahui salah satu mukjizat Nabi Muhammad, adalah diperjalankannya beliau oleh Allah melalui peristiwa Isra’ Mi’raj. Terkait pro dan kontrapun banyak kita dengar dari zaman ketika Rasulullah hidup hingga saat ini. Banyak yang coba mengungkapkan peristiwa tersebut secara ilmiah, salah satunya melalui Teori Fisika paling mutahir, yang dikemukakan oleh Dr. Stephen Hawking. Dr. Stephen Hawking dikenal akan sumbangannya di bidang fisika kuantum, terutama sekali karena teori-teorinya mengenai teori kosmologi, gravitasi kuantum, lubang hitam, dan tulisan-tulisan popnya di mana ia membicarakan teori-teori dan kosmologinya secara umum.
Sumber gambar: http://www.bbc.co.uk/earth/story/20160107-these-are-the-discoveries-that-made-stephen-hawking-famous Black holes are collapsed stars (Credit: Henning Dalhoff/Science Photo Library)
Lebih dari 15 milyar tahun yang lalu, penciptaan alam semesta dimulai dari sebuah singularitas dengan rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga, meledak dan mengembang. Peristiwa ini disebut Dentuman Besar (Big Bang), dan sampai sekarang alam semesta ini masih terus mengembang hingga mencapai radius maksimum sebelum akhirnya mengalami Keruntuhan Besar (kiamat) menuju singularitas yang kacau dan tak teratur. Dalam kondisi singularitas awal jagat raya Teori Relativitas, karena rapatan dan kelengkungan ruang waktu yang tak terhingga akan menghasilan besaran yang tidak dapat diramalkan.
Menurut Hawking bila kita tidak bisa menggunakan teori relativitas pada awal penciptaan “jagat raya”, padahal tahap-tahap pengembangan jagat raya dimulai dari situ, maka teori relativitas itu juga tidak bisa dipakai pada semua tahapnya. Di sini kita harus menggunakan mekanika kuantum. Penggunaan mekanika kuantum pada alam semesta akan menghasilkan alam semesta “tanpa pangkal ujung” karena adanya waktu maya dan ruang kuantum.
Pada kondisi waktu nyata (waktu manusia) waktu hanya bisa berjalan maju dengan laju tetap, menuju nanti, besok, seminggu, sebulan, setahun lagi dan seterusnya, tidak bisa melompat ke masa lalu atau masa depan. Menurut Hawking, pada kondisi waktu maya (waktu Tuhan) melalui “lubang cacing (wormhole)” kita bisa pergi ke waktu manapun dalam riwayat bumi, bisa pergi ke masa lalu dan ke masa depan. Hal ini bermakna, masa depan dan kiamat (dalam waktu maya) menurut Hawking “telah ada dan sudah selesai” sejak diciptakannya alam semesta. Selain itu melalui “lubang cacing” (dengan kekuasaan Allah SWT) kita bisa pergi ke manapun di seluruh alam semesta dengan seketika. Jadi dalam pandangan Hawking takdir itu tidak bisa diubah, sudah jadi sejak diciptakannya.
sumber gambar: http://www.dailymail.co.uk/home/moslive/article-1269288/STEPHEN-HAWKING-How-build-time-machine.html
Menurut Dr. H.M. Nasim Fauzi, sesuai dengan teori Stephen Hawking, manusia dengan waktu nyatanya tidak bisa menjangkau masa depan (dan masa silam). Tetapi bila manusia dengan kekuasaan Allah, bisa memasuki waktu maya (waktu Allah) maka manusia melalui “lubang cacing” bisa pergi ke masa depan yaitu masa kiamat dan sesudahnya, bisa melihat masa kebangkitan, neraka dan shiroth serta bisa melihat surga kemudian kembali ke masa kini, seperti yang terjadi pada Nabi Muhammad, sewaktu menjalani isro’ dan mi’roj. Sebagaimana firman Allah: Dan Sesungguhnya Muhammad Telah melihat Jibril itu (dalam rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidrotil Muntaha. Di dekatnya ada syurga tempt tinggal. (QS. An Najm /53:13-15)
Nampaknya dalam mengungkap Perjalanan Isra, Teori Hawking dengan “Lubang Cacing”-nya, sama logisnya dengan Teori Menerobos Garis Tengah Jagat Raya namun meskipun begitu, teori Hawking, tidak semuanya bisa kita terima dengan mentah-mentah. Seandainya benar, Rasulullah diperjalankan Allah melalui “lubang cacing (worm hole)” semesta, seperti yang di-utarakan oleh Dr. H.M. Nasim Fauzi, harus di-ingat bahwa perjalanan tersebut adalah perjalanan lintas alam, yakni menuju ke tempat yang kelak dipersiapkan bagi umat manusia, dimasa mendatang (surga). Rasulullah dari masa ketika itu (saat pergi), berangkat menuju surga, dan pada akhirnya kembali ke masa ketika itu (saat pulang). Dan dengan mengambil teladan peristiwa Isra, kita bisa ambil kesimpulan:
1. Manusia dengan kekuasaan Allah, dapat melakukan perjalanan lintas alam, untuk kemudian kembali kepada waktu normal.
2. Manusia yang melakukan perjalanan ke masa depan, namun masih pada ruang dimensi alam yang sama, tidak akan kembali kepada masa silam (sebagaimana terjadi pada Para Pemuda Kahfi).
3. Manusia sekarang, ada kemungkinan dikunjungi makhluk masa silam, tetapi mustahil bisa dikunjungi oleh makhluk masa depan.
Hal ini semakin mempertegas, semua kejadian dimasa depan, hanya dipengaruhi oleh kejadian di masa sebelumnya.
Hal ini semakin mempertegas, semua kejadian dimasa depan, hanya dipengaruhi oleh kejadian di masa sebelumnya.
Mengenai artikel di atas tentu banyak pro dan kontra yang timbul. Namun selaku hamba Allah sebaiknya kita harus terus beribadah dan beramal baik agar kita selamat baik di dunia dan akhirat. Wassalam
[1] Dengan judul asli “Teori Fisika Hawking, mengungkap Perjalanan Isra Rasulullah?” di posting 24 Desember 2010 dan diakses tanggal 14 November 2017.
Posting Komentar untuk "KIAMAT SUDAH TERJADI !!"