Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Tentang Bahasa Arab

Asal Usul Bahasa Arab

Bahasa Arab merupakan hasil percampuran bahasa penduduk yang mendiami semenanjung jazirah Arab.

Tidak diketahui secara pasti kapan bahasa tersebut terbentuk seperti bentuk sekarang ini. 

Tidak diketahui juga sebab-sebab yang membawa percampuran bahasa dari penduduk tersebut. 

Sejauh apa yang dapat ditemukan dari peninggalan zaman batu serta berbagai riwayat bahwa di selatan dan utara Semenanjung Arab mempunyai bahasa yang berbeda dengan bahasa Arab yang sampai kepada kita.

Periodesasi bahasa Arab sebelum Islam sering disebut periode Jahiliyah yang merupakan periode pembentukan dasar-dasar bahasa Arab. 

Pada periode ini ada kegiatan-kegiatan yang dapat membantu perkembangan bahasa Arab, yakni kegiatan di suq (pasar) Ukaz, Zu al-Majaz dan Majannah yang merupakan festival dan lomba bahasa Arab antara suku Quraisy dan suku-suku lain yang datang ke Mekkah untuk berbagai keperluan, yang dapat membentuk suatu kesusastraan yang baku.

Tidak bisa diketahui secara pasti kapan bahasa Arab tersebut bercampur dan bagaimana awal percampuran itu terjadi serta apa saja faktor-faktor yang menyebabkan percampuran bahasa Arab tersebut.

Bahasa Arab

Bahasa Arab Menjadi Bahasa Al Quran

Sejak Nabi Muhammad S.A.W menerima wahyu Al-Quran dalam bahasa Arab, maka langsung dan tidak langsung telah membawa perubahan besar terhadap sejarah perkembangan bahasa Arab. 

Ketika al-Quran diturunkan, bahasa Arab telah memiliki kematangannya. Buktinya, Al-Quran didominasi dialek Quraisy yang merupakan dialek yang dipahami oleh hampir seluruh kabilah bangsa Arab karena menjadi bahasa sastra saat itu. 

Jauh sebelum era tersebut, bangsa Arab sudah memiliki tradisi membuat syair (secara verbal nonliteral). Bahkan, pada masa itu sudah ada festival (kompetisi syair) diikuti para sastrawan yang mewakili masing-masing kabilah yang ada pada bangsa Arab. 

Festival itu diselenggarakan di Pasar Ukaz, Mijannah, Dzulmajaz dan Khaibar (Haniah, 2017). Meskipun mereka memiliki fanatisme dan rasa kesukuan, tetapi dalam lomba mereka bersepakat memakai bahasa Arab dialek Quraisy sebagai standar dalam pembuatan syair. Sebenarnya kabilah- kabilah tersebut memiliki lahjahnya sendiri, tetapi fanatisme itu diruntuhkan oleh penggunaan bahasa Arab fushah sebagai bahasa al-musytarakah (Daif, 2003).

Pentingnya Mempelajari Bahasa Arab

Bahasa Arab adalah bahasa yang sangat penting bagi umat Islam karena dengan memahami bahasa Arab, umat Islam akan sangat mudah untuk memahami agama Islam dan dalam menjalankan ritual keagamaan. Belajar bahasa Arab bagi umat Islam bahkan disejajarkan dengan menjalankan kewajiban kewajiban agama yang lain.

Mempelajari bahasa Arab dengan tujuan agar mudah dalam memahami Al-Qur’an sebagai referensi kita dalam kehidupan adalah fardhu kifayah, artinya harus ada sebagian orang yang mempelajarinya dengan sungguh sungguh.

Secara individu, setiap orang harus mempelajari bahasa Arab yang dengannya bisa membantu untuk menjalankan kewajiban yang fardu seperti shalat, membaca Al-Qur’an atau berdzikir. Karena amalan-amalan tadi tidak bisa dilakukan dengan baik kecuali dengan penggunaaan bahasa Arab. Yang diartikan keharusan untuk bisa membaca Al-Qur’an yang diturunkan dengan bahasa Arab, bisa mengerjakan shalat dengan bacaan bahasa Arab, begitu pula harus bisa berdzikir dengan bahasa Arab.

Keutamaan dan Kewajiban Mempelajari Bahasa Arab Bagi Umat Muslim

Imam Syafi’i rahimahullah pernah berkata,

يَِبُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ أَنْ يَتَعَلَّمَ مِنْ لِسَانِ العَرَبِ مَا يَبْلُغُ جُهْدَهُ فِ أَدَاءِ فَرْضِهِ

“Wajib bagi setiap muslim untuk mempelajari bahasa Arab dengan sekuat tenaga agar bisa menjalankan kewajibannya.”


Bahasa Arab secara teologis adalah bahasa yang mudah dipelajari karena bahasa Arab adalah bahasa Al-Quran sebagaimana firman Allah :

ولقد يسرنا القرأن للذكرى فهل من مدكر

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”

(QS Alqomar : 22,32,40)

Secara empiris terbukti berjuta juta orang yang bahasa ibunya tidak ada kaitannya dengan bahasa Arab bisa berbahasa Arab dengan mampu membaca Al-Quran.

Bahkan banyak para ahli ilmu bahasa Arab yang berasal dari non Arab yang karenanya menjadi Arab karena standar kearaban adalah lisannya.

انما العربية باللسان فمن تكلم العربية فهوعربى

“Bahwasanya kearaban didasarkan pada lisan, siapapun yang berbicara bahasa Arab, dialah orang Arab”


Bahasa Arab Menjadi Bahasa Internasional

Bahasa Arab juga merupakan bahasa internasional yang telah diakui PBB pada tanggal 18 Desember 1973. Sehingga PBB menjadikan setiap tanggal 18 Desember sebagai hari dunia bahasa Arab yang diperingati secara internasional. 

Bahasa Arab masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam ke negeri nusantara pada abad pertama hijriyah menurut pendapat terkuat. 

Semua bahasa mengalami dinamika termasuk bahasa Arab dalam berbagai aspek, seperti perkembangan bahasa dari waktu ke waktu, pengaruh budaya terhadap bahasa, perubahan dalam struktur bahasa, dan perubahan dalam penggunaan bahasa dalam masyarakat. 

Secara saentis bahasa Arab seperti bahasa-bahasa lainnya, juga dapat dipelajari menggunakan berbagai pendekatan ilmiah dan linguistik.

Problem Pembelajaran Bahasa Arab di Indonesia

Di Indonesia berbagi upaya telah dilakukan untuk mengajarkan bahasa Arab dari metode yang tradisional sampai modern hingga yang berbasis digital. 

Namun demikian masih menyisakan berbagai macam problem pembelajaran dari berbagai aspek untuk bisa dikatakan berhasil dalam pembelajaran bahasa Arab sehinggga bisa menggunakannya sebagai alat komunikasi. Salah satu problemnya adalah aspek interferensi bahasa.

Posting Komentar untuk "Tentang Bahasa Arab"