Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ujian di Mata Dosen, Mungkinkah Sama dengan Ujian di Mata Allah?

Ujian di Mata Dosen, Mungkinkah Sama dengan Ujian di Mata Allah?

Suatu hari saat ujian, saya agak kaget karena tiba-tiba dimarahi seorang mahasiswi berjilbab, bergamis, keluaran pondok pesantren, yg saya anggap paling pinter nomer 2 di kelas.

"Kenapa ada soal teori sih pak!?" teriaknya.
"Hitungan aja semuanya! Yg soal teori itu dihapus saja!"

Saya gak nyangka kalo reaksinya akan seperti ini. Apalagi yg marah adalah mahasiswi yg selama ini paling rajin mengerjakan tugas.

Apalagi, dari 3 kelas, ini kelas yg saya anggap paling pinter2. Saya sengaja menyelipkan ujian teori/konsep di tengah ujian hitungan, dengan harapan, mahasiswa yg lemah dalam hitungan, bisa mendapat poin dari soal teori, dan sebaliknya.


Hikmah:
- Orang yang pinter dalam Spiritual dan Intelektual, belum tentu pinter mengelola Emosi.
- Allah memberikan ujian kepada kita, dengan mengukur kemampuan kita, bahwa kita seharusnya mampu menjalani ujian tersebut. 
- Ujian dari Allah itu variatif. Kekayaan, bagi sebagian orang adalah sarana untuk bersedekah, bagi sebagian yang lain justru melalaikan. Kemiskinan, bagi sebagian orang itu adalah ladang pahala untuk bersabar, bagi sebagian yang lain itu adalah pintu kekufuran.
- Tidak perlu komplain terhadap semua peristiwa yang kita alami, karena semua pasti ada hikmahnya. Yakin saja kalo Allah itu Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Segala sesuatu yang terjadi adalah bentuk kasih sayang Allah kepada kita. 

Posting Komentar untuk "Ujian di Mata Dosen, Mungkinkah Sama dengan Ujian di Mata Allah?"