Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

JALAN JALAN DAN QUOTES, PENYELAMAT SEJARAH KITA

"Jangan sekali kali meninggalkan sejarah" itulah kalimat singkat yang seringkali kita dengarkan di setiap upacara perayaan hari kemerdekaan Republik kita disetiap tahun, tapi apakah kalian tau siapakah tokoh nasional yang pertama kali menggaungkan kalimat tersebut? ya, beliau adalah mantan presiden kita, sang founding father NKRI, seorang orator ulung, Bapak Soekarno atau Bung Karno. Semboyan itu pertama kali dilontarkan pada saat beliau mengisi pidato terakhirnya pada Hari Ulang Tahun Republik Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1966. Seakan akan menjadi sebuah tamparan bagi kita, bagaimana bisa sang pembuat sejarah mengingatkan kepada generasi penerusnya agar tidak melupakan sejarah?


Kebanyakan dari kita mempelajari sejarah hanya dilakukan di bangku sekolah, itupun hanya dengan buku paket atau cerita cerita dari guru sejarah yang ada di sekolah. Padahal seperti kita tahu sejarah negara kita itu sangatlah panjang dan tidak cukup hanya dituliskan didalam satu buku saja. Negara kita ada bahkan sebelum negara ini merdeka, pada masa kerajaan kerajaan hindu, budda dan Islam yang menyatukan bangsa kita, masa kolonialisme hingga pada akhirnya kita bisa merdeka dan menjadi negara yang berdaulat hingga saat ini. Itu semua terjadi karena ada perjuangan-perjuangan yang telah dilakukan para pahlawan kita dengan segala pengorbanannya hingga nyawapun dengan ikhlas mereka pertaruhkan demi kemerdekaan bangsa ini dan itulah sebabnya mengapa bung Karno mengingatkan kita dengan semboyannya tersebut.

Menjadi ironi bagi kita karena semakin majunya zaman, semakin jauh juga kita dari sejarah. Sebagian dari kita tahu akan hari kemerdekaan kita namun kita tidak bisa memaknai bagaimana di tanggal tersebut kita bisa menjadi bangsa yang merdeka. Kita tahu siapa proklamator bangsa ini tapi kita tidak tau bagaimana kisah sang proklamator bisa berdiri tegak membacakan naskah agung pemersatu bangsa tersebut. Kita hanya sekedar tahu dan tidak ada kemauan untuk mengetahuinya secara holistik. Ini bisa terjadi salah satunya karena bangsa kita adalah bangsa yang malas untuk membaca buku. Alasanya macam macam : buku sejarah itu berat, tidak tertarik karena berbicara masa lalu hingga ada alasan konyol “duh, malas bahas masa lalu, nanti bisa baper (bawa perasaan)”.

Namun dengan alasan alasan diatas sebenarnya ada ruang optimis bagi kita sebagai generasi muda untuk bisa belajar dan memahami sejarah nasional kita. Banyak cara yang efektif untuk bisa membangun kesadaran bagi generasi muda kita agar bisa memahami sejarah nasional. Dimulai dari pembenahan metode pembelajaran yang harus bisa direncanakan bagi generasi calon pendidik anak bangsa. Metode yang sekarang digunakan oleh para guru adalah dalam menyampaikan mata pelajaran sejarah sesuai dengan apa yang ada di buku. Seharusnya selain memberikan ceramah mengenai materi yang ada dibuku, guru juga bisa memeberikan kesimpulan dari sejarah yang dijelaskan dengan menyampaikan nilai nilai positif yang terkandung dalam cerita tersebut dan menjelaskan hal-hal  apa saja yang bisa dilakukan oleh pahlawan zaman dulu tapi dapat diimpelentasikan juga dimasa kini , misalnya :  semangat gotong royong yang dilakukan para pahlawan dalam mempertahankan wilayah NKRI yang kemudian bisa diimplementasikan dengan semangat gotong royong siswa siswa dalam membersihkan kelas. Ini tidak harus diartikan sama, namun termin analogi dari semangat gotong royong itulah yang bisa ditanamkan kepada generasi kita.

Sebenarnya media social yang berkembang saat ini juga bisa berperan banyak untuk membangun nasionalisme bangsa kita terutama dalam mengingat dan memahami sejarah nasional. Salah satu media yang mumpuni untuk itu adalah media internet. Anak muda saat ini begitu gandrung dengan quotes atau sepenggal kalimat atau cuplikan dari suatu paragraph yang memiliki spirit membangun motivasi bagi pembacanya. Quotes pun punya genre yang berbeda beda ; cinta, pendidikan, agama, gaya hidup, karakter dan lain sebagainya. Biasanya quotes yang bertebaran di internet berasal dari pidato tokoh , buku  bahkan selorohan para pengguna internet itu sendiri. Dan menurut saya itu merupakan salah satu langkah yang efektif untuk kita bisa belajar sejarah dengan senang. Kita sebagai penggiat sejarah dan juga aktif di dunia internet bisa menuliskan dan menyebarakan kalimat kalimat ciamik bergenre apapun yang berasal dari para pahlawan nasional dan juga disertai nama serta waktu dan tempat kejadian ketika kalimat itu diucapkan. itu bisa menjadi hal yang menarik perhatian para pembaca quotes untuk mengetahui lebih lanjut kejadian apa yang melatar belakangi tokoh itu mengucapkan kalimat tersebut hingga akhirnya para pembaca akan mencari informasi baik di internet maupun di buku-buku sehingga akhirnya pembaca bisa mengetahui sedikit demi sedikit sejarah nasional kita dengan senang hati.
             
Selain melalui quotes, media internet juga bisa jadi ajang untuk mengkampanyekan tempat tempat bersejarah yang ada di Indonesia seperti museum, monumen, tugu , candi serta peninggalan peninggalan sejarah lainnya. Para generasi muda seharusnya di waktu senggangnya bisa mengunjungi tempat tempat tersebut baik dengan keluarga maupun teman temannya. Di tempat tersebut kita tidak hanya sekedar jalan-jalan atau berfoto-foto namun kita juga harus bisa memahami sejarah mengapa tempat tersebut ada dan bagaimana proses terbangunnya. Setelah mengetahui, kemudian informasi tersebut disebarkan misalnya melalui media internet. Dalam proses penyebarannyapun sebisa mungkin dibuat menarik sehingga banyak masyarakat yang juga tertarik untuk mengunjungi dan belajar sejarah melalui bangunan-bangunan bersejarah yang ada di Indonesia.

Namun perlu disadari, sebenarnya hal terpenting dari pembelajaran sejarah adalah kita tidak hanya ditunutut untuk sekedar mengetahui sejarah nasional saja. Kita juga seharusnya bisa mengimplementasikan niali nilai luhur yang terkandung yang ada didalam sejarah nasional kita dalam kehidupan kita sehari hari kita agar nantinya bangsa kita menjadi bangsa yang tidak melupakan sejarah nasionalnya.

NAMA : DANIA
KAMPUS S1 : UNIVERSITAS SEBELAS MARET, FAKULTAS HUKUM
KAMPUS S2 : UNIVERSITAS GAJAH MADA, FAKULTAS HUKUM
ALAMAT : PURWOKERTO, JAWA TENGAH
FACEBOOK : DANIA SYAFA’AT
TWITTER : @daniadagyl

Posting Komentar untuk "JALAN JALAN DAN QUOTES, PENYELAMAT SEJARAH KITA"